Teks Eksplanasi Cara Kerja Panel Surya




Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Sel surya atau sel photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Surya memiliki fungsi yang sama, yaitu menghasilkan energi listrik utuk mendukung aktivitas manusia.

Sejarah sel surya dapat dilihat ketika pada tahun 1839 Edmund Becquerel, seorang pemuda Prancis berusia 19 tahun menemukan efek yang sekarang dikenal dengan efek fotovoltaik ketika tengah berkesperimen menggunakan sel larutan elektrolisis yang dibuat dari dua elektroda. Becquerel menemukan bahwa beberapa jenis material tertentu memproduksi arus listrik dalam jumlah kecil ketika terkena cahaya.

Di Indonesia sejarah perkembangan PLTS sudah dimulai sejak 1987 pada awal itu, BPPT dimulai dengan pemasangan 80 unit PLTS (Solar Home System, system pembangkit listrik, tenaga tata surya untuk lampu penerang rumah) di desa Sukatani Jawa Barat. Saat ini beberapa daerah sudah menggunakan PLTS seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, Alor, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Yogyakarta.

A. Komponen
Untuk dapat menghasilkan energi listrik melalui PLTS dibutuhkan beberapa komponen pendukung penghasil tenaga surya. Beberapa komponen yang diperlukan antara lain sebagai berikut.

Panel surya
Panel surya berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik. Bentuk pipih dari panel surya memberikan kemudahan pemenuhan kebutuhan listrik untuk berbagai skala kebutuhan. Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell:
  1. Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya/solar cell pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
  2. Panel surya / solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
  3. Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
  4. Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), dll.

Alat Pengatur Daya
Alat pengatur daya (charge controllet) berfungsi mengatur alirsn listrik dari panel surya ke baterai /ACCU dan aliran listrik dari baterai/ ACCU ke lampu, TV atau radio. Juga berfungsi melindungi dari konsleting atau pengiriman muatan arus berlebih ke input terminal.

Accu
ACCU berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan dan alat elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.

Inverter DC to AC 
Inverter ini berfungsi mengubah arus DC menjadi arus AC. Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan panel sel surya, inverter, aki.

B. Cara Kerja
Pada siang hari panel surya menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh sel-sel kristal melalui proses photovoitaic. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam baterai ACCU, sebelum disalurkan ke beban (lampu,radio, TV, dll).
Pada malam hari, dimana panel surya tidak menghasilkan listrik. Listrik yang sudah terkumpul (tersimpan) dalam bateai ACCU akan dapat digunakan. Untuk menyalakan peralatan listrik terutama lampu penerangan dan lain-lain.

C. Kelebihan dan Kekurangan
Sebuah teknologi biasanya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan PLTS antara lain sebagai berikut.
  1. Sumber energi yang dipakai tidak pernah habis.
  2. Tidak memerlukan perawatan kusus sehingga bebas dari segala biaya perawatan.
  3. Hemat karena tidak memerlukan bahan bakar.
  4. Bersifat moduler artinya kapasitas listrik yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan.
  5. Pemasangannya sangat mudah.
  6. Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap, sehingga dapat dipasang dimana saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan.

Selain beberapa keuntungan, PLTS juga memiliki beberapa kekurangan jika dibandingkan dengan sumber energi listrik lainya. PLTS memiliki ketergantungan pada cuaca sehingga pada saat mendung kemampuan panel surya menangkap sinar matahari tentu akan berkurang.

Selain itu harga modul surya (skala kecil) masih tergolong mahal sehingga biaya pembangkitan membutuhkan biaya yang besar. Jika ingin menghasilkan energi listrik dalam jumlah besar memerlukan area yang luas.
Listrik  berperan besar dalam proses globalisasi terutama dalam hal akses informasi ke berbagai belahan dunia. Listrik menjadi hal penting terhadap terjadinya globalisasi, karena dengan adanya listrik kemudian terjadi arus informasi yang dengan cepat bisa diakses oleh warga di berbagai penjuru dunia. Pembangkit Listrik Tenaga Surya memiliki fungsi yang sama, yaitu menghasilkan energi listrik utuk mendukung aktivitas manusia.

Comments

Popular posts from this blog

TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN PANGAN

Materi Prakarya Evaluasi Hasil Usaha

Perlawanan Aceh terhadap VOC

Manusia Purba Homo Rhodesiensis atau Homo Africanus

Cara Membuat Kotak Pensil dari Tempurung Kelapa