Pasar
Dalam
kehidupan sehari-hari, pasar diartikan sebagai
tempat bertemunya pembeli dan penjual. Pengertian
pasar tersebut adalah pengertian pasar
secara konkret.
Dalam
ilmu ekonomi, pengertian pasar tidak
dikaitkan dengan masalah tempat, akan tetapipengertian
pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan.
Jika ada kegiatan jual beli disebut
pasar, danjika tidak ada kegiatan jual
beli disebut bukan pasar. Pasar dapat
terbentuk di mana saja dan apan saja, di
dalam bis, di terminal, di halte, dan
lain-lain. Bahkan transaksi jual beli juga
bisa terjadi lewat surat, TV, radio,
internet, dan lain-lain.
Pengertian
pasar menurut ilmu ekonomitersebut disebut
pasar abstrak. Pasar sebagai tempat transaksi
jual beli antara pedagang dan pembeli
dapat terbentuk dengan adanya syarat-syarat
sebagai berikut.
1.
adanya penjual,
2.
adanya pembeli,
3.
tersedianya barang yang diperjualbelikan,
4.
terjadinya kesepakatan antara penjual dan
pembeli.
Pasar
sebagai tempat transaksi jual beli antara
penjual (pedagang) dan pembeli (konsumen) memiliki
peran dan fungsi penting dalam kegiatan
ekonomi masyarakat.
Adapun fungsi
pasar dalam kegiatan ada tiga macam, yaitu:
1.
Fungsi Distribusi
Dalam
kegiatan distribusi, pasar berfungsi mendekatkan
jarak antara konsumen dengan produsen dalam
melaksanakan transaksi. Pasar memiliki fungsi
distribusi menyalurkan barang-barang hasil produksi
kepada konsumen.
Salah
satu kegiatan ekonomi yang pokok adalah
kegiatan distribusi atau kegiatan penyampaian barang
dan jasa hasil produksi kepada konsumen.
Untuk melakukan kegiatan distribusi tersebut,
dibutuhkan sarana dan prasarana di
antaranya adalah pasar.
Dalam
fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar
penyaluran barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen. Melalui transaksi jual
beli, produsen dapat memasarkan barang hasil
produksinya baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada konsumen atau kepada pedagang
perantara lainnya. Melalui transaksi jual beli
itu pula, konsumen dapat memperoleh barang
dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhannya secara mudah dan cepat. Jika pasar
dapat berfungsi dengan baik, maka kegiatan
distribusi dapat berjalan dengan lancar, tetapi
jika pasar tidak dapat berfungsi dengan
baik, maka kegiatan distribusi juga akan
berjalan kurang lancar.
2.
Fungsi Pembentukan Harga
Sebelum
terjadi transaksi jual beli terlebih dahulu
dilakukan tawar menawar, sehingga diperoleh
kesepakatan harga antara penjual dan
pembeli. Dalam proses tawar menawar itulah
keinginan kedua belah pihak (antara pembeli
dan penjual) digabungkan untuk menentukan
kesepakatan harga, atau disebut harga
pasar.
3.
Fungsi Promosi
Pasar
merupakan sarana paling tepat untuk ajang
promosi, karena di pasar banyak dikunjungi
para pembeli. Pelaksanaan promosi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
memasang spanduk, membagikan leaflet atau brosur
penawaran, membagikan sampel atau contoh
produk kepada calon pembeli, dan
sebagainya.
BENTUK-BENTUK PASAR
Pasar
merupakan sarana kegiatan ekonomi yang
paling penting. Bentuk-bentuk pasar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Bentuk Pasar
menurut Sifat/Wujud Barang dan Cara
Penyerahannya
Berdasarkan
sifat barang dan cara penyerahannya,
pasar dibedakan menjadi:
a.
Pasar konkret
Pasar
konkret, yaitu pasar di mana barang
yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual
dan pembeli bertemu langsung.
Ciri-ciri
pasar konkret:
1)
transaksi dilakukan secara tunai,
2)
barang dapat dibawa/diambil saat itu juga,
3)
barang yang diperjualbelikan benar-benar ada/nyata,
4)
penjual dan pembeli bertemu langsung.
Pasar konkrit pada kenyataannya
dapat dikelompokkan menjadi berbagai bentuk yaitu
pasar konkrit berdasarkan manajemen pengelolaan,
manajemen pelayanan, jumlah barang yang dijual,
banyak sedikit barang yang dijual, dan
ragam barang yang dijual.
1)
Berdasarkan manajemen pengelolaan
a)
Pasar tradisional
Pasar
tradisional adalah pasar yang dibangun oleh
pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan swadaya
masyarakat. Tempat usahanya dapat berbentuk
toko, kios, los, dan tenda yang
menyediakan barang-barang konsumsi sehari-hari
masyarakat. Pasar tradisional biasanya
dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan
koperasi. Proses penjualan dan pembelian
dilakukan dengan tawar-menawar. Para pengelolanya
bermodal kecil. Contoh pasar tradisional
antara lain Pasar Lawang (Malang) dan
Pasar Senen (Jakarta).
b) Pasar
modern
Pasar
modern adalah pasar yang dibangun
oleh pihak pemerintah, swasta, dan koperasi
yang dikelola secara modern. Pada umumnya
pasar modern menjual barang kebutuhan sehari-hari
dan barang lain yang sifatnya tahan lama.
Modal usaha yang dikelola oleh pedagang
jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja bagi
pembeli sangat diutamakan. Biasanya penjual
memasang label harga pada setiap barang.
Contoh pasar modern yaitu plaza,
supermarket, hipermart, dan shopping
centre.
2)
Berdasarkan manajemen pelayanan
a)
Pasar swalayan (supermarket)
Pasar
swalayan adalah pasar yang
menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat,
pembeli bisa memilih barang secara
langsung dan melayani diri sendiri barang
yang diinginkan. Biasanya barang-barang yang
dijual barang kebutuhan sehari-hari sampai
elektronik. Seperti sayuran, beras, daging,
perlengkapan mandi sampai radio dan televisi.
b) Pertokoan
(shopping centre)
Shopping
centre (pertokoan) adalah bangunan
pertokoan yang berderet-deret di tepi
jalan. Biasanya atas peran pemerintah
ditetapkan sebagai wilayah khusus pertokoan.
Shopping centre berbentuk ruko yaitu
perumahan dan pertokoan, sehingga dapat
dijadikan tempat tinggal pemiliknya atau penyewa.
c)
Mall/plaza/supermall
Mall/plaza/supermall
adalah tempat atau bangunan untuk
usaha yang lebih besar yang dimiliki/disewakan
baik pada perorangan, kelompok tertentu
masyarakat, atau koperasi. Pasar ini
biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi,
ruang pameran, gedung bioskop, dan
seterusnya.
3)
Berdasarkan jumlah barang yang dijual
a)
Pasar eceran
Pasar
eceran adalah tempat kegiatan atau usaha
perdagangan yang menjual barang dalam partai
kecil. Contoh toko-toko kelontong, pedagang kaki
lima, pedagang asongan, dan sebagainya.
b) Pasar
grosir
Pasar
grosir adalah tempat kegiatan/usaha
perdagangan yang menjual barang dalam partai
besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos,
satu karton, dan lain-lain. Pasar grosir
dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya
pedagang eceran. Contoh: Alfa gudang rabat,
pusat-pusat grosir, makro, dan sebagainya.
b.
Pasar abstrak
Pasar
abstrak, yaitu pasar di mana barang
yang diperjualbelikan tidak tersedia secara
langsung dan antara penjual dan pembelinya
tidak bertemu secara langsung.
Ciri-ciri
pasar abstrak:
1)
penjual dan pembeli berada di tempat yang
berbeda dan berjauhan jaraknya,
2)
transaksi dilandasi oleh rasa saling
percaya,
3)
barang yang diperjualbelikan tidak tersedia,
hanya contoh saja,
4)
transaksi dilakukan dalam partai besar.
Contoh
pasar abstrak yang lagi trend terutama
bagi masyarakat kalangan atas sekarang ini
adalah belanja barang secara online lewat
internet.
Pasar abstrak dapat berupa pasar
uang, pasar modal, pasar barang berjangka,
pasar tenaga kerja, dan pasar valuta
asing.
1) Pasar
uang
Pasar
uang adalah pasar yang memperjualbelikan surat
berharga jangka pendek (jangka waktunya kurang
dari satu tahun), seperti Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU), sertifikat deposito, interbank call money,
bankers acceptance, commercial paper,
treasury bills repurchase agreement, dan
foreign exchange market.
2)
Pasar modal
Pasar
modal adalah tempat perdagangan saham, yaitu
bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan.
Biasanya saham berbentuk surat, sehingga sering disebut
surat berharga. Saham atau surat berharga
yang diperdagangkan di pasar modal disebut
efek. Efek sebenarnya sebuah istilah yang
penggunaannya sangat luas. Semua yang termasuk
surat berharga biasa disebut efek
seperti surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit,
tanda bukti utang, right issue, waran,
opsi, dan produk-produk lainnya yang
ditetapkan sebagai efek oleh Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam).
Pelaksanaan
perdagangan di pasar modal terdapat pialang
(broker). Tugas dari broker adalah penghubung
atau perantara perdagangan antara penjual dan
pembeli.
3)
Pasar barang berjangka
Pasar
barang berjangka adalah badan usaha yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau
sarana untuk kegiatan jual beli komoditi
berdasarkan kontrak berjangka seperti Bursa Berjangka
Jakarta (BBJ). Bursa Berjangka Jakarta dikenal
dengan Jakarta Futures Exchange (JFE).
Barang yang dijual di JFE adalah
kelapa sawit, minyak goreng, kopi, kedelai,
dan gula.
4)
Pasar tenaga kerja
Pasar
tenaga kerja atau bursa tenaga kerja adalah
suatu kegiatan untuk mempertemukan antara pencari
kerja dengan yang membutuhkan pekerjaan.
Hal-hal yang berkaitan dengan tenaga kerja
di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi yang bertugas mendaftar
dan menyalurkan pencari kerja supaya penghidupan
pencari kerja lebih layak. Selain
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ada
biro-biro jasa yang bergerak dalam penyaluran
tenaga kerja. Pasar tenaga kerja berperan
sebagai tempat untuk penyaluran tenaga kerja
dan untuk memperoleh informasi lowongan pekerjaan
di dalam negeri maupun luar negeri.
5)
Pasar valuta asing
Pasar
valuta asing sering disebut bursa valuta
asing yaitu tempat kegiatan memperjualbelikan
valuta asing. Pada perdagangan valuta asing
dikenal istilah kurs. Kurs adalah nilai
mata uang suatu Negara yang dinyatakan
dengan nilai mata uang Negara lain.
Kurs terdiri atas kurs jual dan kurs
beli. Selisih antara kurs jual dan
kurs beli menjadi keuntungan untuk para
penjual valuta asing.
2.
Bentuk Pasar menurut Luas Wilayah Kegiatannya
Berdasarkan
luas wilayah kegiatannya, pasar dapat
dibedakan menjadi:
a.
Pasar regional
Pasar
regional adalah pasar yang daerah
pemasarannya meliputi beberapa negara pada
wilayah tertentu. Pasar ini biasanya di
bawah naungan wadah kerja sama regional,
misalnya di kawasan Asia Tenggara dibentuk
AFTA.
b.
Pasar internasional
Pasar
internasional adalah pasar yang daerah
pemasarannya mencakup seluruh kawasan dunia.
Pasar ini juga disebut pasar dunia,
karena menjual produk-produk yang dibutuhkan oleh
semua masyarakat dunia, misalnya pasar kopi
di Brasil, pasar wol di Sidney, Australia.
c.
Pasar lokal
Pasar
lokal adalah pasar yang daerah
pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, dan
pada umumnya menawarkan barang yang
dibutuhkan masyarakat di sekitarnya. Misalnya
Pasar Klewer di Solo yang menyediakan
berbagai jenis kain batik, karena
masyarakat di Solo dan sekitarnya banyak
yang mengenakan batik.
d.
Pasar nasional
Pasar
nasional adalah pasar yang daerah
pemasarannya meliputi wilayah satu negara. Pasar
ini menjual barang-barang yang dibutuhkan
oleh masyarakat Negara tersebut.
3. Bentuk
Pasar menurut Organisasi Pasar atau Hubungan
antara Pembeli dan Penjual
Berdasarkan
organisasi pasar, pasar dapat dibedakan menjadi:
a.
Pasar persaingan sempurna (perfect competition
market)
Pasar
persaingan sempurna adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli,
sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh
masing-masing penjual/pembeli.
Adapun ciri-cirinya sebagai
berikut.
1)
penjual dan pembeli bebas keluar masuk
pasar tanpa hambatan,
2)
pengetahuan penjual dan pembeli tentang
pasar sempurna,
3)
penjual dan pembeli banyak,
4)
barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
b. Pasar persaingan
tak sempurna (imperfect competition market)
Pasar
persaingan tidak sempurna adalah pasar
dimana jumlah pembeli lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah penjualnya, sehingga pasar
dikuasai oleh satu atau beberapa penjual
saja.
Adapun ciri-cirinya sebagai
berikut.
1)
terdapat hambatan untuk memasuki pasar,
2)
pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas,
3)
jumlah penjual sedikit,
4)
barang yang diperjualbelikan bermacam-macam.
Bentuk
pasar yang termasuk pasar persaingan tidak
sempurna, di antaranya:
Ø
Pasar monopoli
Pasar monopoli
ialah pasar yang dikuasai sepenuhnya
oleh penjual. Penjual mempunyai kekuasaan yang
mampu memaksakan kemauannya, baik dalam bentuk
harga, volume, tempat, maupun waktu
pembelian barang yang akan dijualnya. Karena
penjual dalam pasar monopoli tidak
mempunyai pesaing, ia dapat menaikkan atau
menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah
barang yang ditawarkan.
Contoh: PLN
menguasai listrik di Indonesia, PT Pos Indonesia
memonopoli penjualan benda-benda pos di
Indonesia.
Ciri-ciri pasar
monopoli, antara lain:
1)
terdapat satu penjual dan banyak pembeli,
2)
harga ditentukan secara sepihak oleh penjual,
3)
tidak ada barang lain yang dapat
menggantikan barang yang dijualbelikan dengan
sempurna,
4)
ada halangan yang kuat bagi penjual
baru untuk masuk dalam pasar.
Hambatan-hambatan
yang sering terjadi pada pasar
monopoli antara lain:
1)
penetapan harga serendah mungkin,
2)
adanya kepemilikan terhadap hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif,
3)
pengawasan yang ketat terhadap agen pemasaran dan distributor,
4)
adanya skala ekonomis yang sangat besar,
5)
memiliki sumber daya yang unik.
Penyebab timbulnya
pasar monopoli antara lain:
1)
ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang,
2)
penggabungan dari berbagai perusahaan,
3)
adanya hak cipta atau hak paten atas
hasil karya seseorang yang diberikan
kepada suatu perusahaan.
Ø
Pasar duopoli
Pasar
duopoli, yaitu pasar di mana penawaran
suatu barang dikuasai oleh dua perusahaan.
Contoh: penawaran minyak pelumas yang
dikuasai oleh Caltex dan Pertamina.
Ciri-ciri pasar duopoli,
yaitu:
1)
terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
2)
harga ditentukan secara sepihak oleh kedua
penjual baik dengan kesepakatan atau tidak.
Ø
Pasar oligopoli
Pasar
oligopoli ialah pasar dimana beberapa
perusahaan menguasai penawaran satu jenis
barang. Beberapa perusahaan yang menguasai
pasar ini saling memengaruhi satu sama
lain. Sifat ini menyebabkan satu perusahaan
harus mengambil keputusan secara hati-hati dalam
mengubah harga, mengubah desain produk atau
mengubah teknik produksi. Contoh: penawaran
sepeda bermotor yang dikuasai oleh beberapa
perusahaan di antaranya Honda, Suzuki,
Yamaha, dan Kawasaki.
Ciri-ciri pasar oligopoli,
yaitu:
1)
terdapat banyak pembeli di pasar,
2)
hanya ada beberapa penjual,
3)
produk yang dijual bersifat homogen dan
bisa juga berbeda namun memenuhi standar
mutu,
4)
terdapat hambatan untuk memasuki pasar bagi
perusahaan baru,
5)
adanya saling ketergantungan,
6)
penggunaan iklan sangat intensif.
Ø
Pasar monopolistik
Pasar
monopolistik adalah suatu struktur pasar di
mana terdapat banyak produsen yang menjual produk
yang sama, tetapi dengan berbagai macam
variasi.
Ciri-ciri
pasar monopolistik
1)
Terdapat banyak produsen.
2)
Produk yang dijualbelikan sama (homogen), tetapi
dengan berbagai macam variasi.
4. Bentuk
Pasar Menurut Waktu Penyelenggaraannya
Berdasarkan
waktu penyelenggaraannya, pasar dapat dibedakan
menjadi:
a.
Pasar Kaget
Pasar
kaget adalah pasar sesaat yang terjadi
ketika terdapat sebuah keramaian atau
perayaan. Contoh pasar kaget antara
lain pada saat merayakan ulang tahun suatu
daerah terdapat pasar malam, dan
sebagainya.
b.
Pasar harian
Pasar
harian adalah pasar yang dilakukan setiap
hari. Contohnya pasar-pasar tradisional di
lingkungan rumah yang menjual kebutuhan
pokok sehari-hari, pasar induk, di
jakarta, dan lain-lain.
c.
Pasar mingguan
Pasar
mingguan adalah pasar yang dilakukan
hanya setiap seminggu sekali. Biasanya nama
pasar ini diambil dari nama hari
pelaksanaan, contohnya Pasar Senin, Pasar
Minggu, Pasar Rebo, dan lain-lain.
d.
Pasar bulanan
Pasar
bulanan adalah pasar yang dilakukan sebulan
sekali. Pasar bulanan biasanya terdapat di
sekitar pabrik dan dibuka setiap kali
karyawan pabrik tersebut menerima gaji.
e.
Pasar tahunan
Pasar
tahunan adalah pasar yang dilakukan setahun
sekali. Pasar ini diselenggarakan berkaitan
dengan acara atau kegiatan dan sering
digunakan sebagai ajang pameran atau promosi.
Contohnya Pekan Raya Jakarta (PRJ), Pasar
Sekaten di Jogjakarta dan Solo.
5. Bentuk
Pasar Menurut Jenis Barang yang Diperjualbelikan
Berdasarkan
jenis barang yang diperjualbelikan, pasar
dibedakan menjadi:
a.
Pasar barang konsumsi
Pasar
barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang
yang secara langsung dapat dikonsumsi/dipakai.
Contohnya pasar buah, pasar ikan, pasar
pakaian, dan lain-lain.
b.
Pasar Faktor Produksi
Pasar
barang produksi adalah pasar yang
memperjualbelikan beberapa faktor produksi yang
berguna bagi kelancaran proses produksi,
seperti tembakau, beras, kopi, minyak bumi,
tembaga, balai latihan kerja, mesin cetak,
mesin tekstil, dan bursa efek. Pada pasar
ini, para pemilik usaha (pengusaha)
berperan sebagai pembeli, sedangkan penjualnya
adalah pemilik faktor produksi.
Berdasarkan
pemilikan faktor produksi, pasar barang
produksi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
pasar faktor produksi alam, pasar faktor
produksi tenaga kerja, dan pasar faktor
produksi modal.
1)
Pasar faktor produksi alam
Pasar
faktor produksi alam adalah kegiatan
pertemuan antara calon penjual dan calon
pembeli faktor produksi alam. Pasar ini
berupa pasar abstrak, barang yang
diperdagangkan tidak berada di tempat. Mereka
bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian jual
beli. Misalnya pasar tembakau di Bremen
(Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brasil),
dan pasar karet di New York (Amerika
Serikat).
2) Pasar
faktor produksi tenaga kerja
Pasar
faktor produksi tenaga kerja adalah pasar
yang menyediakan jasa tenaga kerja. Jasa
itu diberikan kepada para pengusaha yang
membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi
imbalan upah atau gaji. Pasar tenaga
kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan
jasa tenaga kerja dan terjadi
perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan,
tenaga kerja, dan serikat kerja. Misalnya
bursa tenaga kerja.
3)
Pasar faktor produksi modal
Pasar
faktor produksi modal adalah pasar yang
mempertemukan antara penjual dan pembeli atas
modal yang berjangka waktu panjang. Modal
yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk
surat berharga. Surat berharga dapat berupa
saham dan obligasi. Contoh pasar faktor
produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia
gabungan antara BEJ dengan BES.
c.
Pasar barang distribusi
Pasar
barang distribusi adalah pasar yang menjual
faktor-faktor produksi. Misalnya bursa tenaga
kerja, pasar modal, pasar mesin-mesin
produksi, dan lain-lain.
PERANAN PASAR
Pasar mempunyai peranan yang sangat
penting bagi perekonomian. Berikut ini beberapa
peranan pasar.
1.
Peranan Pasar bagi Produsen
Pasar mempunyai peranan yang sangat
penting bagi produsen yaitu membantu memperlancar
penjualan hasil produksi dan dapat pula
digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan
atau memperkenalkan barang dan jasa hasil
produksi. Selain itu produsen juga dapat
memperoleh barang atau jasa yang akan
digunakan untuk keperluan proses produksi.
2.
Peranan Pasar bagi Konsumen
Pasar mempunyai peranan yang sangat
penting bagi konsumen, karena konsumen mudah
untuk memperoleh barang atau jasa
yang dibutuhkan. Apabila pasar semakin luas,
konsumen akan semakin mudah memperoleh
barang atau jasa yang dibutuhkan.
3.
Peranan Pasar bagi Pembangunan
Peranan pasar bagi pembangunan adalah
menunjang kelancaran pembangunan yang sedang
berlangsung. Upaya dalam meningkatkan
pembangunan, pasar berperan membantu menyediakan
segala macam barang dan jasa yang
bermanfaat bagi pembangunan. Pasar juga
dapat dijadikan sumber pendapatan pemerintah
untuk membiayai pembangunan melalui pajak dan
retribusi.
4.
Peranan Pasar bagi Sumber Daya Manusia
Kegiatan perdagangan di suatu pasar
membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit.
Semakin luas suatu pasar, semakin besar
tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan banyaknya
tenaga kerja yang dibutuhkan, berarti pasar
turut membantu mengurangi pengangguran,
memanfaatkan sumber daya manusia, serta membuka lapangan
kerja.
HUBUNGAN ANTARA PASAR
DENGAN DISTIRBUSI
Pasar merupakan bagian dari kegiatan
distribusi yang berfungsi menyalurkan atau
menyampaikan barang dari produsen kepada
konsumen melalui para pedagang. Barang-barang
yang dihasilkan oleh produsen bukan untuk
dikonsumsi sendiri, tetapi perlu disebarluaskan kepada
masyarakat umum. Pasar dalam kegiatan
distribusi memiliki peranan yang cukup penting.
Berikut ini
fungsi hubungan antara pasar dengan distribusi.
1.
Fungsi Pertukaran
Keterkaitan antara pasar dengan
distribusi berfungsi sebagai pertukaran. Orang-orang
yang menjual barang di pasar akan
berperan sebagai pedagang sekaligus penyalur
barang ke konsumen. Para pedagang tentunya
akan memilih barang-barang yang disenangi oleh
pembeli. Apabila barang-barang tersebut digemari
oleh pembeli maka barang-barang yang ditawarkan
akan laku terjual. Dengan demikian kegiatan
distribusi akan lancar dan pedagang pun
akan mendapat keuntungan.
2.
Fungsi Penyediaan Fisik
Pasar dan distribusi mempunyai fungsi
penyedia fisik, artinya pasar akan menyediakan
barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Barang-barang tersebut
akan diperoleh dari produsen melalui
distributor. Barang-barang akan
dikumpulkan untuk kemudian dijual ke konsumen. Barang-barang yang dijual
oleh pedagang tidak akan habis dalam waktu sehari. Pedagang
akan menyimpan sisa barang yang dijualnya di gudang sebagai
persediaan untuk dijual kembali di hari berikutnya. Dengan demikian
fungsi ini berkaitan dalam hal pengumpulan, penyimpanan, pemilihan,
dan pengangkutan.
3.
Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang antara pasar dengan
distribusi dilakukan untuk membantu dan
menyempurnakan fungsi pertukaran dan penyediaan
fisik agar dapat berjalan dengan baik.
Pasar dan distribusi dapat digunakan
sebagai sarana penunjang dalam
memperkenalkan barang-barang yang dihasilkan oleh
produsen. Misalnya dengan memasang iklan di
pasar atau menyebarkan pamflet kepada
konsumen. Dengan demikian konsumen akan
mengetahui produk-produk baru tersebut.
KEGUNAAN PASAR
BAGI KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT
Dalam
pasar konkrit barang yang diperdagangkan
tersedia di pasar, sehingga pembeli dapat
secara langsung memilih barang yang ia
sukai dan secara langsung dapat membeli
barang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh
karena itu, pasar konkrit mempunyai banyak
kegunaan dalam kegiatan ekonomi masyarakat,
antara lain dapat digunakan untuk:
1.
Menyalurkan barang yang dihasilkan oleh produsen.
Pasar konkrit akan mendistribusikanhasil produksi para
produsen ke konsumen. Di pasar kongkrit produsen menawarkan barang
dan konsumen akan membeli barang sesuai
dengan tingkat pendapatan dan kebutuhannya.
2.
Sebagai tempat transaksi jual beli barang
maupun jasa yang dihasilkan masyarakat.
3.
Membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat.
4.
Membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Comments
Post a Comment