Manusia Purba Australipithecus Africanus
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Manusia purba yang
hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil.Afrika
merupakan salah satu tempat ditemukannya fosil manusia purba. Fosil yang
ditemukan di Afrika cukup beragam,mulai dari manusia purba jenis
Australipithecus Africanus, Australipithecus Robustus dan lain-lain. Itu
sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci
mengenai manusia purba Australopithecus Afarensis dan ciri fisik, tempat
ditemukannya,serta orang yang menemukan fosil manusia purba tersebut.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas
adalah sebagai
berikut.
a.)Sejarah dari manusia purba
Australopithecus Afarensis?
b.)Bagaimanakah ciri fisik dari
manusia purba Australopithecus Afarensis?
c.)Penemu manusia purba
Australopithecus Afarensis?
d.)Tahun penemuan manusia purba
Australopithecus Afarensis?
e.)Kebudayaan manusia purba
Australopithecus Afarensis?
3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut.
a.)Untuk mengetahui ciri – ciri
manusia purba Australopithecus Afarensis, serta para ahli yang pernah
meneliti keberadaan manusia purba Australopithecus Afarensis.
b.) Untuk mengetahui lebih jelas
manusia purba Australopithecus Afarensis.
BAB 2
PEMBAHASAN
Manusia
Purba Australopithecus
afarensis
Australopithecus afarensis adalah seekor hominid punah yang
hidup sekitar 3.9 dan 2.9 juta tahun yang lalu. Tak jauh berbeda dengan Australopithecus
africanus, A. afarensis memiliki tubuh yang ramping. Para ilmuwan
mempercayai bahwa A. afarensis
adalah nenek moyang dari Homo, yang juga
berarti nenek moyang dari manusia modern, Homo sapiens.
Fosil pertama Australopithecus Afarensis ditemukan oleh D. Johanson, M. Taeib, dan Y.
Coppens pada tahun 1974. Fosil ini ditemukan pada lapisan pliestosen di Lembah
Hadar, Ethiopia. Fosil yang ditemukan cukup lengkap terdiri atas komponen
tengkorak, rahang bawah, tulang anggota badan, tulang belakang, tulang rusuk,
dan tulang pinggul. Hingga saat ini telah ditemukan sedikitnya 324 spesimen
kerangka Australopithecus afarensis di Lembah Hadar dan tiga puluh spesimen di
Tanzania. Fosil-fosil lain yang digolongkan sebagai fosil Australopithecus
afarensis juga ditemukan di
beberapa wilayah Ethiopia seperti Omo, Maka, Fejej, dan Belohdelie. Ada juga
fosil Australopithecus afarensis yang ditemukan diwilayah kenya, yaitu di
Koobi Fora dan Lothagam.
Australopithecus afarensis dikenal dengan nama Lucy. Lucy dalam bahasa
Ethiopia disebut dinkenesh yang
berarti menakjubkan. Fosil ini diperkirakan berjenis kelamin perempuan sehingga
Lucy sering dijuluki sebagai “ibu kemanusiaan”. Para ahli juga memperkirakan
bahwa Australopithecus afarensis merupakan nenek moyang manusia purba jenis
Homo yang berarti nenek moyang manusia modern.
Ciri-ciri umum:
Umur: 3,9-3,0 juta tahun
Makanan: buah, kacang, biji, umbi kayu
Daerah: Afrika Timur
Lingkungan: savanna hutan kayu
dengan danau
Perbedaan: beberapa jenis kelaminnya dimorfisme
Anatomi:
Ukuran tubuh: Perempuan: 105 cm/3’5”, 28 kg/62 lbs
Laki-laki: 151 cm/4’11”, 45 kg/99 lbs
Ciri-ciri: volume otaknya sama dengan Apes (380-500cm3).
Gambaran muka (terlihat dari samping). Beberapa postorbital terdesak.gigi
taringnya lebih kecil dari pada Apes. Memiliki diastema. Gigi geraham depan pertama bagian bawah memiliki dua puncak. Lapisan
email giginya tebal. Barisan giginya rata (paralel). Tangannya relatif panjang.
Tulang jarinya membengkok, ibu jari pendek. Penyambung tulang pendek dan lebar.
Penyambung tulang membelit ke arah samping. Batang lengan femur bersudut, ada
pada lutut di atas kaki. Bagian paling atas dari tibia lebih rata untuk
menstabilkan lutut. Bagian paling bawah dari tibia lebih tebal sebagai dinding
penopang. Jejak kaki terlihat melengkung secara longitudinal pada kaki.
Jari-jari kaki sejajar. Tulang-tulang jari melengkung.
Tempat:
Sampai saat ini, fosil-fosil Australopithecus afarensis hanya
ditemukan di wilayah Timur Afrika. Wilayah yang paling terkenal sebagai tempat
penemuan fosil ini adalah Hadar,
Ethiopia. Di sanalah fosil
"Lucy", seekor A. afarensis betina, ditemukan. Tempat lain dimana
fosil A. afarensis ditemukan adalah di Omo, Maka, Fejej dan Belohdelie di Ethiopia, dan Koobi Fora dan Lothagam di Kenya.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penemuan
manusia purba diawali dengan kegiatan penggalian di tempat-tempat yang diyakini
terdapat fosil-fosil manusia purba. Di Negara Afrika sendiri telah banyak
ditemukan berbagai macam fosil manusia purba.
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi manusia purba Australopithecus afarensis yang terdapat di luar Indonesia khususnya Afrika. Apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya, tapi inilah yang dapat kami berikan kepada para pembaca
sekalian. Kami ini hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan, jika memang
terdapat kesalahan, kami mohon saran dan nasehat dari para pembaca sekalian
agar makalah ini kedepannya bisa lebih sempurna.
.
DAFTAR PUSTAKA
https://prezi.com/a9scmd-hdgy_/manusia-purba-afrika/ http://mydhayostya.blogspot.com/2014/05/tabel-manusia-purba-di-indonesia-dan-di.html
Comments
Post a Comment